Tips untuk Pengusaha Muda Hadapi Ketidakpastian Global dari Menkeu
Wahana Berita – Pengusaha muda Indonesia mendapatkan tips untuk menghadapi ketidakpastian global dari Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.
Acara Sosialisasi Undang-undang Pengembangan dan penguatan sektor keuangan (UU P2SK) untuk pelaku usaha Inovasi Teknologi Sektor Jasa Keuangan (ITSK), diadakan di Jakarta pada Selasa (13/6). Dalam kesempatan ini, Sri Mulyani menyampaikan sejumlah tips untuk pengusaha muda Indonesia.
“Untuk generasi muda, I think it is a really good time, anda masuk ke masa teknologi yang belum pernah anda lihat sebelumnya,” ungkap Sri Mulyani.
Generasi muda, kata dia, dihadapkan dengan risiko geopolitik dari perseteruan Blok Barat dan Timur. Apabila perang antara negara Barat dengan China benar terjadi, tentu kekacauan tidak dapat dihindari.
“Ini yang harus disiapkan, Pertama, Calibrate your bussiness model. Kalau merasa sekarang dunia masih borderless, anda harus menyiapkan untuk kemungkinan bisnis terhambat sewaktu-waktu perang terjadi,” jelasnya.
Sri Mulyani melanjutkan, pengusaha muda harus tetap melihat risiko geopolitik ini sebagai peluang bisnis. Indonesia tidak memihak pada siapa pun, sebab Indonesia mengadopsi prinsip internasional bebas aktif.
Tak hanya itu, Menkeu juga mengingatkan untuk tetap mengedepankan kebijaksanaan dalam berbisnis. Menurutnya, anak muda identik dengan adrenalin tinggi namun kerap kelewatan bermain risiko.
“Untuk kalian yang ingin jadi regulator, pebisnis, pemain industri, apa pun itu, jangan berhenti belajar. Jangan push adrenalinenya saja. Kalau anda bangga punya adrenaline besar, itu sebenarnya tidak cukup,” tandas Sri Mulyani.
Terkait hal kebijaksanaan, Sri Mulyani menekankan pada penggunaan etika dan kepatutan berbisnis bagi para pengusaha muda Indonesia. Jangan sampai, para pengusaha muda dibutakan akan kepentingan pribadi di banding dampaknya bagi masyarakat.
“Semua pebisnis punya conflic of interest, kalau anda tidak punya interest ya anda jadi ustadzah seperti saya. Namun, kan ada yang lain yang penting, ada etika, kepatutan, jaga di hati anda sense of keadilan dan integrity. karena kalau pengusaha akan melakukan apapun at all cost, bisa Indonesia rusak nanti,” pungkasnya.
Sumber: CNBC Indonesia