Gerindra Sampaikan Pertemuan Prabowo dan Budiman Bukan Untuk Hapus Memori 1998

Wahana BeritaSekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan bahwa Budiman Sudjatmiko dan Prabowo Subianto hanya berbeda sikap di masa lalu, tepatnya pada masa-masa reformasi 1998.

Pertemuan antara Budiman Sudjatmiko dengan Prabowo Subianto yang dilakukan pada Selasa (18/7) malam diyakini sebagai bentuk perlunya menatap Indonesia di masa depan.

“Itu kan masa lalu. Orang-orang itu sekarang sudah mulai menatap masa depan yang lebih baik,” kata Muzani di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).

Muzani memastikan, kunjungan aktivis 1998 itu ke kediaman Prabowo di Kertanegara bukan untuk menghapus memori yang terjadi pada 1998.

“Itu murni bicara tentang perlunya Indonesia memiliki pemikiran-pemikiran dari seorang pemimpin yang memiliki cakrawala dan mendukung masa depan yang baik,” ujar Muzani.

Seperti diberitakan sebelumnya, Budiman bertandang ke rumah Prabowo. Dalam pertemuan itu, Budiman mengatakan situasi sekarang sudah berbeda. Dia dan Prabowo pun sepakat mengenang masa lalu hanya sebagai masa lalu.

“Ketika sekarang situasi sudah lebih baik bagi bangsa, saling dewasa, bicara perbedaan, maka kita mengenang masa lalu sebagai masa lalu, masa depan bukan untuk kami tapi untuk bangsa,” ucap Budiman, Selasa (18/7).

Budiman dan Prabowo berbincang selama dua jam dalam pertemuan tersebut. Saat memberikan keterangan di hadapan media, Budiman Sudjatmiko mengemukakan harapannya agar Prabowo Subianto bisa senantiasa sehat.

Mantan Ketua PRD ini bahkn mengungkap bahwa Ketua Umum Partai Gerinda tersebut merupakan salah satu yang layak sebagai orang terbaik Indonesia.

Selain itu, Budiman juga menekankan penting dan mulianya Pancasila. Menurutnya ada dua sila yang minimal bisa diwujudkan, yakni persatuan Indonesia untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indoneiaa

“Minimal dua sila itu lah, persatuan Indonesia untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Saya pikir, saya akan mengenang masa-masa lalu saya dan Pak Prabowo akan masa lalu Pak Prabowo dengan manis, ya. Apa pun itu, kita berutang kepada masa depan, bukan berhutang pada masa lalu,” ujarnya.

Ia mengapresiasi sekaligus merasa Prabowo merupakan figur yang mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan dirinya.

Sumber: Suara.com